Karawang | RadarNusaNews.Com –
Praktik terapi alternatif Totok Syaraf 1001 Penyakit milik Ade Jabrig di Kampung Cariu, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Karawang, terus ramai didatangi warga meski belakangan muncul isu miring yang dinilai sebagai upaya pembunuhan karakter.
Ade Jabrig, yang dikenal membuka terapi dengan sistem “seikhlasnya”, bahkan melayani hingga 100 orang per hari sesuai kuota yang tertera pada papan informasi praktiknya. Banyak warga mengaku cocok dengan metode terapi yang diberikan, sehingga tidak jarang antrean terjadi sejak pagi hari.

Namun, beberapa waktu terakhir beredar kabar mengenai adanya “paksaan membeli air minum mahal” hingga mencapai Rp300 ribu. Isu ini dituding sejumlah pihak sebagai bentuk serangan karakter, mengingat sampai saat ini tidak ditemukan laporan resmi dari masyarakat terkait ketidakpuasan ataupun pemalakan yang dilakukan di lokasi terapi.
Sejumlah warga menilai, praktik pengobatan alternatif lain di luar sana seringkali mematok biaya hingga jutaan rupiah tanpa jaminan kesembuhan. Sementara Ade Jabrig justru membuka layanan dengan sistem sukarela sesuai kemampuan pasien.
Selain itu, praktik Ade Jabrig disebut telah memenuhi prosedur yang berlaku. Tempatnya telah memiliki izin dan terdata oleh pemerintah setempat, bahkan pihak Dinas Kesehatan disebut pernah melakukan pengecekan serta memberikan kelengkapan perizinan—termasuk kewajiban pajak yang dilaporkan rutin.
Warga yang selama ini menjalani terapi merasa isu negatif tersebut tidak sesuai kenyataan. Mereka menilai pelayanan Ade Jabrig tetap transparan dan tidak ada paksaan dalam bentuk apapun.
Dengan semakin banyaknya pasien yang mengaku merasakan manfaat, dukungan masyarakat tetap menguat meski isu miring terus bermunculan. Praktik terapi ini pun terus berjalan setiap hari, kecuali hari Jumat yang menjadi waktu libur pelayanan. ( Redaksi )





