RadarNusaNews.Com | Seram Bagian Barat, – 15 September 2025.
Aparat Kepolisian Resor (Polres) Seram Bagian Barat (SBB) berhasil menenangkan warga Desa Seriholo yang sempat menutup akses jalan trans Seram. Aksi penutupan jalan dilakukan sebagai bentuk protes setelah sejumlah pohon pala dan cengkih milik warga ditebang oleh orang tak dikenal (OTK).
Tanaman yang ditebang merupakan milik keluarga Dominggus Maateka (67) dan Dominggus Maateka (37). Tercatat, 1 pohon pala dan 6 pohon cengkih rusak akibat perbuatan OTK di Dusun Tekelatatui, Kecamatan Amalatu.
“Menurut keterangan pemilik lahan, penebangan terjadi sekitar pukul 05.30 WIT,” ungkap Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Rositah Umasugi, S.I.K.
Tidak terima dengan insiden tersebut, sekitar pukul 09.00 WIT warga Seriholo memblokir jalan menggunakan batang pohon hasil tebangan. Mereka mendesak kepolisian segera menangkap pelaku.
Kapolsek Kairatu Timur bersama aparat gabungan kemudian bergerak cepat menuju lokasi. Setelah berdialog dengan warga, sekitar pukul 11.30 WIT, jalan kembali dibuka dan arus lalu lintas berangsur normal.
“Saat ini arus kendaraan sudah kembali aman dan lancar,” jelas Rositah.
Polisi memastikan kasus penebangan pohon ini sedang diselidiki oleh Satreskrim Polres SBB. Garis polisi juga telah dipasang di lokasi kejadian. Kapolres SBB dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Camat Kairatu Timur serta para raja dari Desa Seriholo dan Desa Hualoy untuk mencegah potensi provokasi antarwarga.
Polda Maluku mengimbau masyarakat tetap tenang dan menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
“Kami minta masyarakat jangan terprovokasi isu yang berkembang. Jangan main hakim sendiri, percayakan penyelidikan ini kepada kami,” tegas Rositah.
Hingga Senin sore, situasi keamanan di Desa Seriholo dilaporkan kondusif. Aparat gabungan dari Polsek Kairatu Timur, Polsek Kairatu, serta Satgas BKO 732 Kabaresi masih bersiaga untuk memastikan kamtibmas tetap terjaga.
( Redaksi )