Karawang | RadarNusaNews.Com –
Di tengah rincih hujan yang tak kunjung reda, lampu jalan yang menyala pucat seakan menjadi saksi bisu doa-doa yang dipanjatkan malam itu. Dari rumah-rumah sederhana, ada suara hati rakyat desa yang lirih: semoga bangsa ini kembali menemukan jalannya.
Mereka berharap bendera merah putih yang kini basah tergantung tidak hanya menjadi simbol, tetapi benar-benar menjadi pengingat persatuan. Harapan agar pemimpin negeri membuka mata dan telinga, mendengar suara rakyat kecil yang berjuang di tengah kesulitan.
Anak-anak desa yang tadi siang berlari riang di halaman kini tertidur pulas, tanpa tahu bahwa orang tua mereka memikirkan masa depan. Di luar, hujan masih turun, menetes di atas tanah yang lelah namun tetap subur—seperti rakyat yang tetap tabah, meski keadaan negara sering membuat mereka resah.
Dan di balik semua itu, terselip keyakinan: bahwa setelah hujan panjang, akan selalu ada pagi yang cerah. Bahwa negeri ini, meski sedang tidak baik-baik saja, suatu saat akan kembali berdiri tegak—karena doa rakyat jelata selalu menguatkan tanah airnya. ( Red )