RadarNusaNews.com – Hambalang, Bogor
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada hari ini memimpin rapat terbatas (ratas) bersama jajaran menteri bidang perekonomian serta sejumlah instansi terkait. Rapat yang berlangsung di Hambalang, Bogor, Jawa Barat ini membahas isu-isu strategis lintas sektor, mulai dari pertanian, energi, hingga infrastruktur nasional.
Dalam sektor pertanian, Presiden menekankan pentingnya langkah cepat untuk mengatasi permasalahan terkait komoditas ubi kayu, singkong, dan tapioka. Pemerintah akan melibatkan pemerintah daerah, pelaku industri, serta memastikan kebijakan yang diambil tetap berpihak pada kesejahteraan para petani.
Adapun di sektor energi, rapat menyoroti mekanisme impor etanol, pemanfaatan tetes tebu (molase), serta penyediaan listrik pedesaan berbasis tenaga surya. Presiden memerintahkan Danantara untuk segera merancang dan membangun prototipe pembangkit listrik tenaga surya di beberapa daerah. Program ini ditargetkan dapat berjalan dalam kurun 3–5 bulan sebagai bagian dari upaya memperluas akses energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat pedesaan.
Selain itu, Presiden juga menyinggung rencana pembangunan giant sea wall di kawasan pantai utara (Pantura) Jawa. Proyek besar ini diperkirakan akan berdampak pada sekitar 50 juta penduduk yang bermukim di wilayah tersebut, baik dari sisi perlindungan lingkungan maupun pembangunan ekonomi kawasan pesisir.
Melalui ratas ini, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kebijakan yang dirumuskan pemerintah harus terintegrasi, berpihak pada kepentingan rakyat, serta mampu menjawab tantangan strategis bangsa di masa mendatang.
📸 Foto: Suasana rapat terbatas Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran menteri dan pejabat terkait di Hambalang, Bogor. ( Redaksi )