RadarNusaNews.Com | JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dikenal sebagai sosok politikus yang lugas, tegas, namun juga sarat dengan pilihan kata yang penuh makna. Dari sudut pandang linguistik, gaya bahasa politik Prabowo mencerminkan karakter kepemimpinan sekaligus strategi komunikasi yang berusaha merangkul berbagai lapisan masyarakat.
Pakar linguistik menilai, retorika Prabowo banyak menggunakan diksi sederhana yang mudah dipahami publik, tetapi di saat yang sama sarat dengan penekanan emosional. Hal ini membuat pidatonya sering terdengar apa adanya, bahkan kadang diselingi humor yang mencairkan suasana.
“Bahasa politik Prabowo cenderung langsung ke inti, tanpa banyak basa-basi. Namun, ia juga piawai menyisipkan metafora dan ungkapan yang membangkitkan semangat kebangsaan,” ujar seorang pengamat linguistik politik, Minggu (14/9/2025).
Dari sisi semiotik, Prabowo kerap menggunakan simbol bahasa yang kuat untuk menegaskan komitmen terhadap kedaulatan rakyat dan pemberantasan mafia serta korupsi. Setiap kalimat tegas yang diucapkannya dinilai mampu membangun citra sebagai pemimpin yang berani dan konsisten.
Di sisi lain, gaya bahasa yang emosional juga berfungsi sebagai jembatan komunikasi dengan masyarakat kelas bawah yang mendambakan figur pemimpin sederhana. Kombinasi antara ketegasan militeristik dan bahasa rakyat inilah yang menjadikan komunikasi politik Prabowo khas serta berbeda dari pemimpin lain.
“Gaya komunikasinya unik. Ia memadukan kekuatan intonasi, gestur tubuh, dan pilihan kata yang membuat publik merasa sedang berbicara langsung dengan seorang pemimpin yang dekat dengan rakyat,” tambah pengamat tersebut.
Dari perspektif linguistik, gaya bahasa politik Prabowo bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga instrumen legitimasi untuk memperkuat posisinya sebagai kepala negara sekaligus tokoh nasional yang disegani.
(Red/RadarNusaNews.Com)