Bandung,28 Agustus 2025 | RadarNusaNews.Com –
Bayangkan… seorang ibu yang gelisah di ruang tunggu rumah sakit. Anak kecilnya terbaring lemah di ranjang, tapi wajah sang ibu pucat bukan hanya karena khawatir dengan kondisi anaknya—melainkan karena ia tahu, ia tidak punya cukup uang untuk membayar biaya perawatan.
Kisah seperti itu sering kita dengar. Pahit, menyayat hati, dan meninggalkan luka sosial yang mendalam. Pasien yang masih butuh dirawat, dipulangkan. Nyawa seolah kalah oleh angka rupiah.
Tapi hari ini, cerita itu seharusnya berhenti.
Gubernur mengeluarkan kebijakan berani: seluruh biaya pasien rumah sakit, baik yang punya BPJS maupun yang tidak, akan ditanggung sepenuhnya oleh Dinas Kesehatan.
Rumah sakit tidak boleh lagi memulangkan pasien yang masih dirawat tanpa alasan medis. Tidak ada lagi cerita sedih seorang ayah yang membawa pulang anaknya dalam keadaan belum sembuh, hanya karena tidak mampu membayar. Tidak ada lagi tangis di lorong rumah sakit karena keterbatasan biaya.
Gubernur menegaskan dengan lantang: “Nyawa manusia jauh lebih berharga daripada uang.”
Dan bagi rumah sakit yang melanggar aturan ini, sanksi tegas sudah menanti.
Ini bukan sekadar kebijakan teknis. Ini adalah janji kemanusiaan.
Bahwa di tanah ini, kesehatan bukanlah hak istimewa bagi yang punya uang, melainkan hak setiap jiwa.
Masyarakat kini bisa bernapas lega. Seorang ayah bisa dengan tenang membawa istrinya berobat. Seorang ibu tidak lagi ragu membawa anaknya ke rumah sakit. Tidak ada lagi rasa takut, tidak ada lagi rasa cemas.
Hari ini, pemerintah benar-benar hadir. Hadir di saat rakyat paling lemah. Hadir di saat rakyat membutuhkan uluran tangan.
Dan mulai hari ini… mari kita percaya, bahwa kesehatan bukan beban, bukan mimpi, melainkan hak yang dijamin negara untuk seluruh rakyatnnya.
( Redaksi)